Senin, 13 Maret 2017

Tedung Penghantar Kesuksesan

      Pada zaman sekarang usia tidak menjamin sukses atau tidaknya seseorang dalam hidupnya, tak hanya orang tua saja yang berani berusaha tapi anak muda pun tak mau kalah ia berlomba-lomba dalam mengembangkan sayapnya dalam bidang berusaha” ungkap pengusaha muda ini. Pengusaha muda yang tampan dan berkulit sawo matang ini bernama I Gusti Ngurah Arya Suputra atau biasa disapa dengan Gus Arik. Gus Arik lahir di Mengwi pada tanggal 10 Februari 1992 yang kini berusia 24 tahun. Gus Arik merupakan anak keempat dari lima bersaudara. Sejak berusia 17 tahun ketika masih duduk dibangku sekolah menengah atas di SMA Negeri 1 Mengwi Gus Arik sudah membantu orang tuanya bekerja membuat tedung untuk upacara.
       Uang bekal sekolah yang didapatkan upah dari memotong-motong bambu di usaha ayahnya. Meskipun ayahnya memiliki usaha membuat tedung dan pernak-pernik upacara, tetapi Gus Arik tidak mau menjadi orang yang malas dan manja yang meminta uang kepada orang tuanya. Gus Arik berusaha mencari bekal sendiri untuk dirinya sendri dari membantu-bantu orang tua. berusaha mencari bekal sendiri untuk dirinya sendri dari membantu-bantu orang tua.
        Lulus dari sekolah menengah atas (SMA) Gus Arik melanjutkan sekolahnya kejenjang yang lebih tinggi di salah satu Universitas Swasta di Bali. Mengambil jurusan ekonomi di Universitas Warmadewa. Gus Arik memilih kuliah ekstensi karena waktunya yang dipagi hari digunakan untuk bekerja dan pada sore hari melanjutkan kuliahnya untuk mengejar cita-citanya. Menjadi pegawai bank merupakan cita-citanya dari dulu, maka dari itu Gus Arik memilih jurusan ekonomi. Setelah menyelesaikan pendidikanya di S1 Gus Arik hendak mendaftarkan diri bekerja di Bank akan tetapi orang tua melarangnya bekerja menjadi pegawai Bank. Hal itu dilakukan oleh orang tuanya agar Gus Arik melanjutkan usaha dari orang tuanya sebagai pewaris, karena Gus Arik anak laki-laki sendiri diantara saudaranya yang lain.
Melanjutkan usaha membuat pernak-pernik upacara seperti tedung, wastra, dan umbul-umbul yang telah berdiri sejak tahun 1985. Dalam membangun usaha tentu bukanlah hal yang mudah. Jatuh bangun, untung rugi sudah pernah dialami oleh Gus Arik. Gus Arik sudah mengalami kerugian 5 juta karena kayu yang dibeli mengalami banyak kerusakan dan tidak boleh dikembalikan. Tidak hanya itu dalam proses pembuatan tedung Gus Arik sering mendapatkan konplain dari pembeli karena tedung yang dipesan tidak selesai sesuai dengan kesepakatan. Hal itu dikarenakan musim yang tidak menentu, terkadang hujan yang berkepanjangan membuat bahan-bahan tedung susah untuk dijemur.
Dari pengalaman yang dirasakan Gus Arik tidak patah semangat dalam melanjutkan usaha dari orang tuanya. Pada tahun 2012 usaha yang tekuni Gus Arik mengalami kesuksesan pemesanan tedung dari luar negeri membanjiri orderannya. Pengiriman tedung ke luar negeri setiap kali pemesanan sekitar 1 kontener sampai 5 kontener. Setiap barang yang sudah dikirim, Gus Arik langsung mengejar target menyelesaikan pemesanan yang lainnya. Dalam membuat tedung Gus Arik dibantu oleh 8 karyawannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar